MAROS, MATANUSANTARA – Himpunan Pramuwisata sebut penyebab minimnya kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) di Kawasan Wisata Alam Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal itu di tengarai tingginya harga tiket masuk khusus turis di Bantimurung diduga adalah disebabkan harga tiket untuk Wisman 10x lipat dari harga tiket masuk untuk warga lokal pada umumnya.
Ketua Himpunan Pramuwisata, Risman mengatakan harga tiket untuk wisman di Bantimurung dipatok Rp255 ribu, Harga tersebut jauh lebih mahal dibandingkan tiket wisatawan lokal yakni Rp30 ribu.
“Ketika harga tiket naik, disitulah kunjungan turis mancanegara semakin berkurang,” katanya, Minggu (26/05/2024).
Padahal sebelum tiket melonjak tajam, kata dia, Bantimurung kerap kali dikunjungi oleh tamu kapal pesiar.
“Teman-teman travel, terus terang sudah tidak lagi menjual Bantimurung ini, karena tiketnya terlalu tinggi,” ujarnya.
Ia juga beberapa kali mendapati wisatawan asing yang tak jadi masuk lantaran harga tiket yang mahal.
Bahkan ada beberapa kasus di mana wisatawan mancanegara yang terpaksa memutar balik lantaran keberatan dengan tingginya harga tiket.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Maros, M Ferdiansyah mengatakan kenaikan harga tiket untuk wisman sudah terjadi sejak 2012.
Sebelum kenaikan, harga tiket untuk wisman sama dengan wisatawan lokal.
“Harga tiket ditentukan oleh pusat pada tahun 2012. Ini masuk dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kementerian, lebih lanjut bisa tanyakan pada pihak taman nasional,” ujarnya.
Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Heri Wibowo mengatakan sebelum penentuan harga tiket bagi wisman, telah dilakukan kajian oleh Kementerian LHK, Kemenpar, serta stakeholder lainnya.
Ia menyebutkan Bantimurung ini masuk dalam kawasan taman nasional artinya masuk kategori minat khusus bukan masal.
“Yang dilihat biasanya objek endemik, langka dan lain-lain. Kalo di luar negeri juga sama berwisata di taman nasional juga mahal,” ujarnya.
Untuk tiket khusus masuk di kawasan Taman Nasional bagi wisatawan mengacu pada PP 12 Tahun 2014.
Untuk wisatawan lokal, saat ini masuk ke Bantimurung Rp30 ribu.
Sehingga yang masuk ke Balai TN sebagai PNBP sebesar Rp5.000 saat hari kerja, Rp7.500 saat libur, dan ke Pemda Maros Rp25 ribu atau Rp 22.500.
Sementara untuk wisman yakni Rp150 ribu.
“Sedangkan untuk mancanegara, PNBP masuk Rp150 ribu berlaku seluruh Indonesia termasuk TN Komodo, Bunaken, Takabonerate dan lainnya, dan selisih sisanya masuk ke Pemda,” ungkapnya.
Bisa Sewa Gazebo
Taman Wisata Alam Bantimurung ini masuk dalam bagian Geopark Maros Pangkep, yang kini telah masuk sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.
Jika ingin mengunjungi Bantimurung, pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar 20 menit dari pusat Kota Maros.
Begitu memasuki gerbang Bantimurung, pengunjung akan disambut suara hewan khas pegunungan dan juga kupu-kupu dari beragam spesies.
Bantimurung sangat terkenal dengan keindahan air terjunnya.
Pengunjung begitu betah menikmati guyuran tepat di bawah air terjun atau sekadar berenang menyusuri aliran air.
Agar lebih betah bermain air, bisa menyewa ban pelampung dengan tarif Rp25 ribu dan bisa dipakai sepuasnya.
Bantimurung juga terkenal dengan udaranya yang sejuk dan juga asri.
Sehingga, sangat cocok sebagai lokasi untuk bertamasya.
Untuk bertamasya di tempat ini, pengunjung bisa menyewa gazebo dengan tarif Rp150 ribu atau cottage dengan tarif Rp850 ribu.
Jika ingin menginap, pengunjung bisa menyewa kamar di Hotel Bantimurung dengan tarif Rp250 ribu hingga Rp800 ribu per malam tergantung tipe kamarnya.
Di lokasi ini juga terdapat wisata gua mimpi dengan pemandangan stalaktit dan stalakmit yang sangat indah.
Untuk bisa menjangkau gua mimpi, pengunjung harus menapaki tangga seribu yang dengan pemandangan air terjun yang memukau.