Mata Nusantara

Akurat Tajam & Terpercaya

Trump Klaim Hancurkan Kapal Selundupan Narkoba di Karibia, Dunia Heboh Soal Legalitas Serangan

Presiden AS Donald Trump berbicara di Oval Office, Washington DC, Sabtu (18/10/2025), mengumumkan keberhasilan operasi militer terhadap kapal semi-selam pembawa narkotika di Karibia. (Gambar Ilustrasi. Dok/Spesial/Chatgpt)

WASHINGTON, MATANUSANTARA Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan keberhasilan operasi militer AS yang menargetkan sebuah kapal semi-selam (semi-submersible vessel) di perairan Karibia yang diduga membawa narkotika.
Trump menyebut dua dari empat awak kapal yang selamat akan segera dipulangkan ke negara asal mereka, Ekuador dan Kolombia.

“It was my great honor to destroy a very large DRUG-CARRYING SUBMARINE that was navigating towards the United States on a well known narcotrafficking transit route,” tulis Trump dalam pernyataannya di Truth Social. Sabtu (18/10/2025).

Teken Perpres Baru, Prabowo Tetapkan IKN jadi Ibu Kota Politik 2028

Dilangsir melalui Al Jazeera, menurut keterangan Gedung Putih, operasi tersebut dilancarkan Kamis pekan lalu dan bertujuan memutus salah satu jalur utama perdagangan narkoba menuju Amerika Serikat.

Trump menegaskan bahwa intelijen AS telah memastikan kapal itu membawa fentanyl dan jenis narkotika lainnya.

Dunia Politik Diguncang: Tiga Pemimpin Mundur dalam Setahun

Dua awak kapal dilaporkan tewas dalam serangan tersebut, sementara dua lainnya berhasil diselamatkan melalui operasi helikopter militer dan dibawa ke kapal perang Angkatan Laut AS untuk diperiksa.

Para penyintas dikabarkan ditahan hingga Jumat malam sebelum keputusan repatriasi diumumkan.

Generasi Z Nepal Pimpin Aksi Lawan Korupsi dan Nepotisme Politik

Sementara, pemerintah Ekuador menyatakan belum menerima pemberitahuan resmi terkait rencana pemulangan warganya hingga berita diturunkan.

Berbeda dengan pihak otoritas Kolombia belum memberikan komentar apapun mengenai insiden tersebut.

APBD Perubahan 2025 Makassar Disahkan di Tengah Dinamika Politik, Nilainya Triliunan

Serangan ini merupakan bagian dari serangkaian operasi maritim AS sejak September 2025. Sedikitnya enam kapal cepat dan semi-submersible telah ditargetkan dalam upaya memerangi penyelundupan narkotika di wilayah Karibia beberapa di antaranya diduga berangkat dari Venezuela.

Kontroversi Hukum dan Kritik Internasional

Langkah Trump kembali memicu perdebatan hukum internasional. Ia menegaskan bahwa Amerika Serikat tengah berada dalam “armed conflict” melawan kartel narkoba, dan mengandalkan otoritas hukum yang sama seperti saat pemerintahan George W. Bush mendeklarasikan perang melawan terorisme pasca serangan 11 September 2001.

Ahmad Sahroni Digeser ke Komisi I, Arah Baru Peran Politik NasDem?

Otoritas hukum tersebut memberikan wewenang bagi pemerintah untuk menahan dan mengeksekusi target bersenjata yang dianggap mengancam keamanan nasional.

Namun, sejumlah pakar hukum internasional dan anggota Kongres Demokrat menilai tindakan militer semacam ini berpotensi melampaui batas otoritas perang yang diizinkan konstitusi, serta berisiko melanggar hukum kemanusiaan internasional.

Ahmad Sahroni Digeser ke Komisi I, Arah Baru Peran Politik NasDem?

Mereka menuntut transparansi penuh terkait bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang yang tewas benar-benar merupakan penyelundup narkoba bersenjata.

Trump Tegaskan “Perang Melawan Kartel”

Dalam keterangannya kepada wartawan di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa kapal yang diserang telah “built specifically for the transportation of massive amounts of drugs”.

Kisah Salawati Daud, Srikandi Politik yang Mengguncang Makassar: “Hilang dari Sejarah”

Ia juga menegaskan bahwa operasi tersebut merupakan bagian dari strategi besar untuk memutus rantai perdagangan fentanyl dan kokain dari Amerika Latin menuju AS.

Dengan pengakuan ini, jumlah korban tewas akibat operasi maritim AS di kawasan Karibia mencapai setidaknya 29 orang sejak Trump memperluas operasi anti-narkotika pada September lalu.

GAM Minta KPK, Periksa Tokoh Politik Sulsel, “Rusdi Masse” Nama Yang Disebut Eks Mentan SYL

Kebijakan Trump ini memperlihatkan arah baru strategi militer AS yang lebih agresif dan bernuansa nasionalis, kerap disebut pengamat sebagai “MAGA Military Doctrine” di mana perang melawan kartel dan imigrasi ilegal dijadikan agenda utama keamanan nasional.

Kritikus menilai pendekatan tersebut dapat memperburuk hubungan AS dengan negara-negara Amerika Latin yang merasa dilibatkan tanpa koordinasi diplomatik.

Pantai Losari Makassar Jadi Saksi Bisu Caleg Demokrat Setelah Jadi Tersangka ‘Money Politik’

Namun pendukung Trump memuji langkah ini sebagai “pembalikan arah total” dari kebijakan lunak era sebelumnya terhadap perdagangan narkoba internasional.

Editor: Ramli
Sumber Instagram dan Al Jazeera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!