Tuanku Muhammad Desak PUPR Petakan Drainase Banda Aceh Saat Banjir Terjadi
BANDA ACEH, MATANUSANTARA — Hujan lebat yang mengguyur Banda Aceh dan wilayah sekitarnya beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah titik kembali tergenang. Salah satu lokasi yang mengalami genangan cukup dalam terjadi di Jalan T. Nyak Arief, tepat di depan Polda Aceh.
Sejumlah kabupaten/kota lainnya di Aceh bahkan mengalami kondisi lebih parah dengan banjir dan longsor yang menimbulkan korban jiwa serta kerugian harta benda.
Di Tengah Hujan Lebat, Kacabdin Bireuen Serahkan Motor untuk Siswa di Hari Guru Nasional
Menanggapi situasi tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad, mendesak Dinas PUPR, Dinas Perkim Banda Aceh, dan BNPB untuk segera melakukan pemetaan kawasan banjir saat kondisi genangan masih berlangsung. Menurutnya, langkah ini krusial sebagai dasar pembangunan sistem drainase jangka panjang.
“Salah satu bencana yang kerap terjadi di Kota Banda Aceh adalah banjir, maka kita harus fokus pembangunan kedepannya adalah menyiapkan sistem drainase yang baik untuk mencegah banjir yang lebih parah kedepannya. Maka pemetaan drainase harus dilakukan di saat kebanjiran seperti ini,” kata Tuanku.
Energi Baru, 37 Peserta Magang Nasional Resmi Mulai Bertugas di Lapas Maros
Pemetaan Dinilai Menentukan Arah Pembangunan Drainase Kota
Tuanku menilai pemetaan yang akurat akan membantu pemerintah menentukan titik rawan, menyusun prioritas pembangunan, serta mencegah banjir berulang pada area yang paling rentan. Peta drainase yang detil juga diyakininya dapat memaksimalkan fungsi saluran air sehingga proyek drainase tidak lagi tumpang tindih dan lebih tepat sasaran.
Masyarakat Diminta Tidak Memperparah Kondisi dengan Sampah
Rutan Makassar Buka Program Pemagangan Nasional, 20 Peserta Ikuti Orientasi
Ia juga mengingatkan peran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama sampah yang berpotensi menyumbat saluran drainase. Menurutnya, penyumbatan akibat sampah merupakan masalah klasik yang kerap memperburuk genangan.
Pembangunan Kota Harus Memperhatikan Lingkungan dan Daerah Resapan
Rutan Barru Sambut 22 Peserta Magang Nasional Batch 2
Tuanku menekankan bahwa arah pembangunan Kota Banda Aceh ke depan harus mempertimbangkan daya dukung lingkungan, tata guna lahan, dan keberadaan kawasan resapan air.
“Kedepan ruang terbuka hijau dan daerah resapan banjir harus kita buat. Jika tidak Banda Aceh akan terkurung dengan air akibat air tidak tahu lagi kemana harus turun. Jadi kawasan pembangunan baru harus ditata dengan sedemikian rupa,” ujarnya.
Program Magang Nasional Batch 2 Dimulai, Lapas Parepare Siapkan Pembinaan Profesional
Apresiasi untuk Pembangunan Drainase Masa Lalu
Di akhir keterangannya, Tuanku memberikan apresiasi terhadap warisan pembangunan drainase era almarhum Wali Kota Mawardy Nurdin, yang dinilai terbukti mampu menekan luas wilayah terdampak banjir. Ia juga memuji langkah cepat Wali Kota Banda Aceh saat ini, Illiza Saaduddin Djamal, yang turun langsung meninjau titik-titik genangan.
Editor : Ramli

Tinggalkan Balasan