BARRU, MATANUSANTARA — Fenomena mencengangkan kembali muncul dari masyarakat Kabupaten Barru. Alih-alih melapor ke aparat penegak hukum (APH), warga justru memilih mengadu lewat admin media sosial (Sosmed) untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap dugaan tambang ilegal yang masih aktif beroperasi.
Sebuah aduan viral disampaikan warga melalui pesan sosmed dengan nada berharap dibantu memviralkan kegiatan yang diduga ilegal dan meresakan
“Min, bantu viralkan. Kami warga diresahkan oleh tambang ilegal yang masih beroperasi di belakang SMA 6 Barru” tulisnya ke admin akun instagram Makassar Info Official, Minggu (03/08/2025)
Kapolda Sulsel Diingatkan Bencana Alam Awal 2024, PUKAT: Penyebabnya ‘Tambang Ilegal’
Pesan yang dilayangkan dimaksud adalah tambang yang diduga milik PT Bulu Meong yang berada di Kelurahan Tuwung Lajulo, Kecamatan Barru.
Diduga milik seseorang berinisial H. SK aktivitas tambang tersebut sudah dilaporkan ke berbagai pihak, termasuk Polres Barru, namun tak kunjung dihentikan.
“Lapor ke mana-mana, tapi tambang tetap jalan. Kami khawatir dampaknya ke lingkungan dan keselamatan warga,” ujarnya.
Tambang Galian C di Kab. Gowa Diduga Ilegal, GARIK Desak APH Tangkap Penambang dan Penadah
Pertanyaan besar pun mencuat dari keterangan postingan yang diunggah Makassar Info Official. Apakah laporan masyarakat sengaja diabaikan? Siapa yang melindungi tambang ini?
Hingga berita ini diterbitkan, menurut informasi aktivitas di lokasi tambang masih berlangsung. Galian masih jalan, alat berat masih bekerja, dan debu terus beterbangan semua terjadi di dekat pemukiman dan fasilitas pendidikan.
Anehnya, tak satu pun penegakan hukum terlihat nyata. Seolah tambang ini kebal dari hukum dan aparat hanya diam menyaksikan.
Diera keterbukaan informasi, fakta bahwa warga lebih percaya admin medsos ketimbang polisi, mencerminkan krisis kepercayaan terhadap institusi penegak hukum.
Unggahan tersebut viral dan kini memantik reaksi dari kalangan aktivis. Ia meminta aparat penegak hukum dan instansi terkait untuk tidak tutup mata.
“Hal ini tidak bisa dibiarkan, ini sudah menandahkan kepercayaan publik kepada institusi Kepolisian menurun dan juga menandakan lemahnya pengawasan” ujar Daeng Talli, salah satu aktivis di Makassar kepada media, Minggu (03/08)
Daeng Talli juga cukup dikenal sebagai tokoh masyarakat yang sering membantu masyarakat kecil menyelesaikan permasalahan di instansi Pemerintahan dan institusi Kepolisian.
Ia juga akan mengagendakan turun lokasi yang dimaksud oleh masyarakat Barru bersama anggotanya untuk memastikan
“Insya allah besok saya akan melakukan rapat dulu bersama anak-anak untuk mengatur strategi agar bisa tepat sasaran, kami berharap masyarakat Barru terus memantau dan memberikan informasi update situasi didalam tambang yang saat ini sangat meresahkan warga” imbuh Daeng Talli dengan nada tegas
Polemik Tambang Nikel Raja Ampat, Mentri ESDM Resmi Cabut 4 IUP Penambang
Matanusantara masih menunggu konfirmasi dari pihak terkait, termasuk Polres Barru, Dinas ESDM Sulsel, dan Pemerintah Kabupaten Barru. Namun yang pasti, suara warga sudah menggema bukan di kantor polisi, tapi di jagat media sosial.
Untuk diketahui awak media masih berupaya mendapatkan klarifikasi dari pihak Polres Barru dan Instansi terkait hingga berita ini ditayangkan.