Warning! Modus Perdagangan Manusia di Klang Malaysia, PDRM Berhasil Selamatkan 49 WNI
KUALA LUMPUR, MATANUSANTARA –– Langkah cepat Polis Diraja Malaysia (PDRM) kembali menyelamatkan puluhan wanita asal Indonesia dari jeratan sindikat perdagangan manusia. Sebanyak 49 WNI berhasil dievakuasi dalam operasi terpadu di 11 lokasi berbeda sekitar Klang, Malaysia, Jumat (18/10).
Aksi tersebut sekaligus menyingkap praktik eksploitasi tenaga kerja yang berlangsung bertahun-tahun di bawah kedok perusahaan agen tenaga kerja asing.
Dukung Swasembada Pangan Nasional, AKBP Adnan Pimpin Penanaman Jagung Serentak
Direktur Departemen Investigasi Kriminal (CID) CP Datuk M. Kumar S. Muthuvelu mengonfirmasi, dalam operasi itu pihaknya juga menangkap 14 orang, termasuk dalang utama sindikat yang selama ini bersembunyi di balik bisnis perekrutan tenaga kerja.
“Semua yang ditahan terdiri atas 11 warga lokal (delapan lelaki, tiga wanita) dan tiga wanita warga Indonesia berusia antara 27 hingga 47 tahun yang ditangkap sampai hari ini,” ujar Kumar sebagaimana dilaporkan Bernama di Kuala Lumpur.
600 Dapur Gizi Gratis Milik Polri Tak Pernah Bermasalah, Irma Chaniago: Bisa Jadi Contoh Nasional
Sebagian Korban Terjebak Belasan Tahun di Negeri Tetangga
Dari hasil penyelidikan, para korban yang diselamatkan berusia antara 20 hingga 47 tahun. Ironisnya, sejumlah korban telah menetap di Malaysia hingga 13 tahun lamanya tanpa kebebasan dan dokumen resmi.
Pemusnahan HP di Lapas Parepare Jadi Contoh Nasional
“Korban dikurung di lima rumah yang disediakan sindikat dan dipaksa bekerja sebagai pembantu rumah, pembantu kedai makan dan pekerja salon,” ungkapnya.
Dalam operasi itu, polisi turut menyita uang tunai senilai RM1,05 juta, 71 paspor milik warga Indonesia, serta tiga kendaraan yang digunakan pelaku untuk memindahkan korban.
Data Lengkap Pertumbuhan Ekonomi Nasional Kuartal II 2025 di Indonesia
Barang bukti tersebut memperkuat indikasi bahwa sindikat ini memiliki jaringan luas dan struktur operasional yang rapi.
Dijebak Iming-Iming Gaji Besar, Korban Dieksploitasi Secara Sistematis
Kumar menjelaskan, sindikat menjalankan modus dengan cara menipu korban menggunakan tawaran kerja bergaji tinggi di sektor industri dan perusahaan swasta.
Maluku Utara Pimpin Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Tembus 7,95 Persen
Namun sesampainya di Malaysia, korban justru dikurung dan dipaksa bekerja di sektor informal tanpa kebebasan dan tanpa upah layak.
“Modus operandi sindikat tersebut adalah memperdaya korban dengan tawaran pekerjaan di kilang dan perusahaan swasta dengan gaji antara RM2,000 hingga RM3,000,” katanya.
Ditresnarkoba Polda Sumut Tangkap Nelayan Jaringan Internasional Bawa 13 Kg Sabu
Temuan ini menegaskan bahwa praktik perdagangan orang dan eksploitasi pekerja migran masih menjadi ancaman serius di kawasan Asia Tenggara, terutama bagi tenaga kerja asal Indonesia yang bekerja tanpa jalur resmi.
Malaysia–Indonesia Perkuat Koordinasi, Perlindungan WNI Jadi Prioritas
Kasus penyelamatan 49 WNI di Klang ini membuka kembali pentingnya kerja sama bilateral antara Indonesia dan Malaysia dalam menangani kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Band Asal Sidrap “Alis” Tembus Jakarta, Siap Rekaman Bersama Produser Nasional
Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur disebut telah berkoordinasi dengan PDRM untuk memastikan kondisi para korban, sekaligus menyiapkan proses pemulangan mereka ke tanah air.
Langkah cepat ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat mekanisme perlindungan tenaga kerja migran dan menindak tegas sindikat lintas negara yang memperdagangkan manusia dengan modus perekrutan palsu.
Serangan Israel ke Qatar Langgar Hukum Internasional, Indonesia Bereaksi
KBRI menegaskan, perlindungan terhadap WNI di luar negeri merupakan mandat konstitusional dan bagian dari diplomasi kemanusiaan Indonesia di kawasan ASEAN.
Catatan Kemanusiaan di Tengah Gelombang Eksploitasi
Rutan Barru Tanam Pohon Kelapa, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Penyelamatan puluhan WNI ini menjadi pengingat bahwa di balik arus migrasi tenaga kerja, masih banyak cerita tentang perempuan yang terjebak di ruang sunyi eksploitasi.
Sebagian mereka datang dengan harapan mengubah nasib, namun justru menjadi korban perdagangan manusia.
Kompak! Aliansi Gabungan Geruduk Gowa, Begini Tuntutan Nasional dan Lokal Massa
Kini, dengan intervensi cepat otoritas Malaysia, pintu kebebasan kembali terbuka bagi mereka.
Dan bagi Indonesia, kasus ini kembali menegaskan pentingnya pengawasan ketat, edukasi migran, serta diplomasi perlindungan lintas batas.
Editor: Ramli
—

Tinggalkan Balasan