Lempar Batu Sembunyi Tangan!!! Sebelum Pelaku Pembantaian Sekeluarga di Kaltim Ditangkap

By Matanusantara

KALTIM, MATANUSANTARA–Pelaku pembunuhan di Kalimantan Timur (Kaltim) memainkan skenario ‘lempar batu sembunyi tangan’ agar bisa mengelabuhi petugas Kepolisian setempat di wilayah Kecamatan Babulu, di Jalan Sekunder 8, Desa Babulu Lalut  pada hari Selasa (06/02/2024) dini hari.

Lima orang satu keluarga di Penajam Paser Utara, ditemukan tewas bersimbah darah karena dibunuh. Kelima korban yakni ayah bernama Waluyo (34), istrinya bernama Sri Winarsih (33) lalu tiga anaknya bernama Risna Jenita Sari (14), Vivi Dwi Suriani (10), dan Zhafi Aidil Adha (2,5).

“Ya (tewas dibunuh) satu keluarga, bapak, ibu sama 3 anaknya, memang tewas dibacok,” ujar Camat Babulu Kansip

Foto: Korban Yang Dibantai Tetangga Sendiri di PPU, Kalimantan Timur 06 Januari 2024, Nama Korban: ayah bernama Waluyo (34), istrinya bernama Sri Winarsih (33). Kemudian tiga anak pasutri tersebut masing-masing bernama Risna Jenita Sari (14), Vivi Dwi Suriani (10), dan Zhafi Aidil Adha (2,5).

Peristiwa itu terjadi di rumah korban yang berada di Jalan Sekunder 8, Desa Babulu Lalut, Kecamatan Babulu pada Selasa (6/2) dini hari sekira pukul 02.00 Wita. Jasad para korban sudah dibawa ke RSUD PPU.

“(Jasad korban) ini sudah dibawa ke rumah sakit,” ucapnya.

Polres penajam berhasil mengamankan satu orang tersangka terduga pelaku pembunuhan satu keluarga. Selasa (06/02/2024) pukul 00.30 Wita.

Kelurga Tolak Autopsi!! Terungkap Identitas Wanita Yang Ditemukan Tewas Didepan Balai Prajurit M Yusuf

Remaja berinisial J (16) di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) ditangkap usai membunuh satu keluarga yang tak lain tetangganya sendiri.

Polisi mengungkap kronologi tertangkapnya pelaku dari kecurigaan bahwa pelaku datang melapor ke Rt setempat telah terjadi pembunuhan

“Dia awalnya beralasan membantu menyelamatkan para korban karena pelaku lebih dari tiga orang. Namun, keterangannya ini dirasa janggal dan dari olah tkp hasilnya mengarah kepada dia” ujar Kapolres PPU AKBP Supriyanto

Ini Hasil Penggeledahan BNNP Sulsel di Rumah Istri Kedua Jhong di Bone 

Lebih lanjut kata beliau, “Dari situlah polisi mulai menginterogasi pelaku dan menggeledah rumah pelaku ditemukan baju berlumuran darah yang direndam dan sebuah parang, akhirnya pelaku mengakui perbuatannya telah membunuh satu keluarga” AKBP Supriyanto

Fakta Kronologi Pembunuhan

Foto: J (16) di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) ditangkap usai membunuh satu keluarga

Sebelum kejadian pembunuhan, pelaku bersama teman-temannya mengkonsumsi minuman keras (miras) senin, (05/02/2024). Setelah pesta miras usai, pelaku J ini diantar pulang oleh temannya sekitar pukul 23.30 wita. Setelah diantar pulang, J berniat membunuh para korban.

Diketahui salah satu dari kelima korban adalah mantan pacarnya (Rj) yang tak lain adalah tetangganya sendiri.

Pelaku J kemudian menuju kerumah korban dan menyelinap masuk dengan membawa parang ukuran 60 sentimeter.

“Motifnya asmara yang bermula dari permasalahan antara korban Rj dan pelaku sering cekcok saat masih pacaran akhirnya mereka putus, dan pelaku pun kesal sudah tiga hari helm’nya tidak dikembalikan oleh korban. Hingga akhirnya timbullah niatan jahat pelaku ingin membunuh korban. Ujar “Supriyanto.

Aroma Dugaan Korupsi di Kampus Umi Makassar Mulai Tercium, Polda Sulsel Segera Umumkan Tersangka 

Kelima korban yakni ayah bernama Waluyo (34), istrinya bernama Sri Winarsih (33). Kemudian tiga anak pasutri tersebut masing-masing bernama Risna Jenita Sari (14), Vivi Dwi Suriani (10), dan Zhafi Aidil Adha (2,5). Usai membunuh Pelaku juga memperkosa jasad anak pertama pasang suami istri (pasutri) tersebut.

“Kalau dari pengakuan pelaku, korban (anak pertama) sudah meninggal baru diperkosa,” ujar Kapolres PPU AKBP Supriyanto.

Supriyanto menambahkan Untuk saat ini pelaku dikenakan pasal pembunuhan berencana, Karena pelaku masih di bawah umur, proses yang dilakukan kira-kira berlangsung sekitar dua minggu. Kondisi kejiwaannya juga akan diperiksa sebagai salah satu bukti penyelidikan.

Bagikan Informasi Ini
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!