Pesan Mendalam Ustad Das’ad saat Ceramah di Lapas Makassar, Seketika Menyulap Suasana
MAKASSAR, MATANUSANTARA – Suasana penuh haru sekaligus gelak tawa menyelimuti Masjid Da’watul Ihsan Lapas Kelas I Makassar, Jumat (26/9/2025).
Ribuan mata tertuju pada sosok Ustad kondang, Dr. H. Das’ad Latif, yang hadir memberikan tausiyah (Ceramah) penuh makna bagi warga binaan.
Kehadiran Ustadz Das’ad tidak sendiri. Ia didampingi Kepala Kantor Wilayah DitjenPAS Sulsel, Rudy Fernando Sianturi, Kepala Lapas Makassar, Sutarno, Karutan, Kabapas, hingga KaLPKA Maros beserta jajaran.
“Semoga kegiatan ini memberi pencerahan bagi kita semua untuk saling menghargai dan menghormati. Kepada saudara-saudara yang ada di sini, ambillah hikmah dari apa yang dijalani, semoga menjadi pribadi yang lebih baik ke depan,” ucap Rudy Sianturi dalam sambutannya.
Mengawali ceramah, Ustadz Das’ad langsung mengutip Surah Al-Ahzab ayat 21 tentang keteladanan Rasulullah SAW. Ia menegaskan bahwa penjara bukanlah kehinaan, melainkan jalan untuk bertaubat.
“Nabi Yusuf juga pernah dipenjara. Bahkan Buya Hamka dan Soekarno pun pernah merasakannya. Bedanya, mereka karena kebenaran, kalian karena dosa. Tapi kalau kalian bertaubat, bisa lebih mulia dari orang di luar yang belum tentu shalat,” ungkapnya tegas disambut anggukan para narapidana.
Momen menyentuh terjadi saat seorang warga binaan curhat merasa putus asa. Dengan suara bergetar, Ustadz Das’ad menenangkan hatinya.
“Masuknya kamu ke sini adalah bentuk kasih sayang Allah. Jangan anggap ini kehinaan,” pesannya yang membuat suasana hening seketika.
Tak hanya penuh haru, ceramah juga dibalut canda khas Ustadz Das’ad. Ia berinteraksi langsung, menanyakan usia hingga kasus, bahkan memberikan hadiah kecil sebagai penyemangat.
Dalam penutupnya, ia menekankan pentingnya istighfar, shalat sunnah, dan membuang dendam setelah bebas nanti.
“Kalau ada masalah, selesaikan dengan baik. Jangan bebani diri dengan kebencian,” katanya sebelum memimpin doa bersama.
Tausiyah lebih dari satu jam itu meninggalkan kesan mendalam. Bagi warga binaan, pesan Ustadz Das’ad jadi pengingat kuat untuk menjadikan masa pembinaan sebagai momentum hijrah menuju jalan yang lebih baik.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan