MAROS, MATANUSANTARA –- Kunjungan tim Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Maros, Raq (20/8/2025), bukan sekadar agenda rutin.
Dibalik pertemuan formal itu tersimpan pesan penting: petugas pemasyarakatan dituntut bertransformasi dari sekadar pengawas menjadi pembina aktif yang berperan langsung membentuk karakter warga binaan.
Lapas Maros Gelar Upacara HUT ke-80 RI dengan Khidmat
Dalam pertemuan yang digelar di ruang Kepala Lapas Kelas IIB Maros, jajaran pejabat struktural ikut mendengarkan arahan. Perwakilan Ditjenpas menekankan bahwa paradigma lama yang menempatkan petugas hanya sebagai penjaga sudah tidak relevan.
“Petugas pemasyarakatan adalah ujung tombak dalam membentuk kembali karakter warga binaan. Dibutuhkan dedikasi tinggi, integritas, dan pendekatan humanis untuk menjalankan tugas ini dengan baik,” tegasnya.
Lapas Maros Meriahkan Jalan Sehat Kanwil Ditjenpas Sulsel Peringati HUT ke-80 RI
Pesan tersebut diperkuat dengan dorongan peningkatan pelayanan publik, perbaikan program pembinaan yang lebih terstruktur, serta penguatan kolaborasi antar lembaga sebagai bagian dari reformasi birokrasi di lingkungan pemasyarakatan.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Maros, Ali Imran, menyambut baik arahan itu. Ia menegaskan bahwa semangat perubahan harus dijalankan dengan konsisten di semua lini.
“Kami siap menjadikan masukan dan arahan sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas layanan serta menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas,” ujar Imran.
Lapas Maros Kedatangan Tamu Dari PK Ahli Utama Ditjenpas
Kunjungan Ditjenpas ditutup dengan diskusi interaktif. Para petugas diberi ruang untuk menyampaikan tantangan di lapangan, mulai dari keterbatasan sumber daya hingga kebutuhan strategi baru dalam membina warga binaan.
Diskusi ini diharapkan menjadi pijakan konkret menuju pemasyarakatan yang lebih profesional, humanis, dan berorientasi pada reintegrasi sosial.
Editor: Ramli
