Unras Berujung Rusuh, Menteri asal Sulawesi Tegas Bakal Lawan Riza Chalid
JAKARTA, MATANUSANTARA – Aksi unjuk rasa (Unras) yang terjadi di Indonesia, belakangan ini menuai banyak polemik yang berujung pembakaran berbagai fasilitas gedung milik pemerintah di beberapa wilayah diduga ada yang mendalangi kerusuhan tersebut.
Bahkan Presiden Prabowo dalam keterangan pers nya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9) kemarin mengatakan aksi pembakaran di gedung DPRD di Provinsi Sulawesi Selatan adalah tindakan Makar.
“Ingat, di Sulawesi Selatan, 4 ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik, korban, gedung DPR (DPRD) dibakar,” ujar Prabowo di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9).
“Ini tindakan-tindakan makar ini, ini bukan penyampaian aspirasi. Jadi, semua aparat negara akan selidiki siapa yang bertanggung jawab,” tegas Presiden.
“Saya menduga kita sudah ada indikasi-indikasi dan kita akan tidak ragu-ragu,” tutur Prabowo.
“Saya tidak ragu-ragu membela rakyat. Saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun saya hadapi atas nama rakyat.”
“Saya bertekad memberantas korupsi sekuat apapun mereka,” tambah Presiden RI ke 8 itu.
“Saya bertekad memberantas korupsi sekuat apapun mereka. Demi Allah saya tidak akan mundur setapapun,” tegas Prabowo.
“Saya yakin rakyat bersama saya,” kunci Presiden RI ke 8 itu.
Sikap tegas Presiden Prabowo itu didukung oleh 2 pembantunya di Kabinet Merah Putih. Mereka diantaranya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding.
Dalam akun Instagram pribadinya, Trenggono menyebut bahwa tidak pernah ada pendahulu yang berani melawan mafia migas, termasuk mafia Riza Chalid serta kroninya.
“Tidak pernah ada pendahulu berani melawan mafia migas. Tidak pernah ada pendahulu berani membongkar mafia Riza Chalid dan anak-anak dan kroni-kroninya. Bahkan mereka bersama orang-orang itu mencuri kekayaan negara,” tulisnya dikutip dari akun media sosial Instagram miliknya, Senin (1/9/2025).
Trenggono juga menyebut aksi Prabowo dalam melawan korupsi di BUMN dan membahas tantiem bernilai triliunan rupiah.
“Kenapa di saat semua itu Bapak buka dan mulai bersih-bersih, semakin Bapak yang diserang.”
Tulisan yang serupa juga diunggah oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding.
“Hari ini, ketika Bapak Prabowo mulai membuka, menerbitkan, dan membersihkan, justru serangan semakin deras datang kepada beliau. Karena setiap upaya pemberantasan selalu melahirkan perlawanan dari pihak-pihak yang selama ini diuntungkan,” ungkapnya
“Sebagai Menteri, saya berdiri bersama Presiden Republik Indonesia. Tugas kami adalah memastikan agenda ‘bersih-bersih’ ini terus berjalan, bukan mundur karena tekanan.” tulis Abdul Kadir Karding.
Untuk diketahui, Kejaksaan Agung RI baru baru ini telah menetapkan Riza Chalid sebagai tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero).
Riza Chalid sering disebut sebagai “Raja Minyak”. Kasus yang saat ini ditangani Kejaksaan Agung negara mengalami kerugian ditaksir mencapai Rp 285 triliun itu menjeratnya melalui perusahaan Orbit Terminal Merak.
Tinggalkan Balasan