MAKASSAR, MATANUSANTARA – Aksi unjuk rasa menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) di Kabupaten Bone kembali menyisakan sorotan tajam. Setelah ribuan massa memadati Kantor Bupati Bone, Selasa (19/8/2025), kini beredar sebuah video amatir berdurasi 38 detik yang memperlihatkan dugaan penganiayaan oleh oknum aparat terhadap seorang pendemo.
Dalam video yang viral di media sosial tersebut, tampak seorang peserta aksi yang diamankan justru dikerumuni aparat. Beberapa oknum terlihat melayangkan pukulan dan tendangan, meski sempat ada yang berusaha melerai. Namun, dugaan aksi kekerasan itu tetap tidak terhindarkan.
Protes Kenaikan PBB, Begini Respon Gubernur Sulsel Atas Demo Warga dan Mahasiswa di Bone
Pendemo yang diamankan kemudian tampak diseret dan dipiting oleh dua orang aparat. Sementara suara perekam video juga terdengar menyebut aparat arogan.
“Ornadishub-ornadishub, para anggota polisi arogan,” ucap perekam video yang beredar luas di medsos.
Pengusaha di Bone Terciduk Nyabu Bareng Oknum Polisi Sibulue, Hanya Pengedar Dipenjara
Keterangan dalam video tersebut bertuliskan: “Diduga Aparat Pengamanan Aksi Penolakan Kenaikan PBB-P2 Bone Melakukan Penganiayaan ke Massa Aksi Unjuk Rasa.”
Sebelumnya, unjuk rasa di Bone berlangsung sejak pagi. Ribuan warga dan mahasiswa memadati Jalan Ahmad Yani hingga jalur Trans Sulawesi lumpuh total. Massa menolak kenaikan PBB hingga 300 persen yang dianggap “mencekik rakyat kecil”.
Ketegangan semakin meningkat saat Bupati Bone tak kunjung menemui demonstran.
“Kalau pemimpin menutup telinga, rakyat pasti akan membuka barisan perlawanan!” teriak salah seorang orator aksi.
Insiden dugaan penganiayaan aparat ini semakin memanaskan situasi di tengah gelombang protes rakyat Bone, dan kini publik menanti sikap tegas dari aparat kepolisian terkait video viral tersebut.
Hingga berita ini ditayangkan awak media belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak Polres Bone maupun dari Pemerintah
(RML)