Bentrok Layang–Lembo Pecah, Warga Tuduh Polisi Tebang Pilih Tembakan Gas Air Mata
MAKASSAR, MATANUSANTARA — Bentrokan antarwarga kembali pecah di perbatasan Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, dan Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Kamis (6/11/2025). Kerusuhan yang berlangsung sejak pukul 17.30 hingga 22.00 WITA membuat situasi kedua wilayah memanas dan menimbulkan kepanikan.
Peristiwa ini diduga dipicu serangan mendadak sekelompok warga Lembo menggunakan bom molotov yang hampir menghanguskan satu rumah warga.
Serangan tersebut memicu reaksi balik dari warga Layang hingga perang batu tak terelakkan.
Salah satu warga Layang yang ditemui Matanusantara.co.id menuding aparat yang berjaga di wilayah Lembo bersikap tidak netral karena menembakkan gas air mata ke arah Layang.
“Kami merasa kecewa karena anggota yang ada di Lembo menembak ke Layang menggunakan gas air mata secara bertubi-tubi, sedangkan anggota yang ada di sini hanya tinggal diam dan tidak berkoordinasi dengan anggota di sebelah untuk tidak menembak,” ujarnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan banyak warga Layang berlarian menyelamatkan diri. Sejumlah lansia dan bayi bahkan harus mengungsi akibat paparan gas air mata yang ditembakkan dari arah Lembo.
Bhabinkamtibmas Polsek Bontoala, Bripka Iqram, menjelaskan bahwa dirinya berada langsung di lokasi saat bentrokan pecah dan telah meminta warga agar tidak membalas serangan.
“Saya minta warga agar menahan diri jangan ada perlawanan, namun dari pihak Lembo terus melakukan penyerangan dengan cara melepaskan bom molotov,” ujarnya.
Melihat kondisi semakin tidak terkendali, Iqram memilih meninggalkan lokasi untuk melapor kepada Kapolsek Bontoala, Kompol Dr. Andi Aris Abu Bakar, guna meminta tambahan personel dari Polrestabes Makassar.
“Saat situasi memanas, saya selaku Bimmas gerak cepat meninggalkan lokasi dan melaporkan pada pimpinan tuk meminta bantuan dari personel Polrestabes Makassar,” jelas Bripka Iqram.
Petugas Bantah Tidak Koordinasi
Secara terpisah, salah satu anggota kepolisian yang tidak ingin disebutkan namanya membantah dugaan bahwa pihaknya tidak melakukan koordinasi dengan petugas Polsek Tallo yang berjaga di Lembo.
“Jadi kemarin waktu kita melakukan pengamanan dan menembak gas air mata ke Lembo, kami dikomplen hingga kami dilaporkan ke Propam,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya sengaja tidak membalas tembakan gas air mata dari arah Lembo agar situasi tidak semakin memburuk.
“Kami tidak membalas tembakan di sebelah agar tidak memperkeruh situasi, kami juga sudah melakukan koordinasi agar tidak menembak lagi,” tegasnya.
Bripka Iqram kembali mengingatkan warga Layang agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak yang ingin memperuncing konflik.
“Jadi kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, percayakan kepada kami dari Polsek Bontoala dalam menangani situasi ini hingga kondusif dan aman,” pesannya.
Hingga berita ini diturunkan, aparat gabungan dari Polsek Bontoala, Polsek Tallo, dan Polrestabes Makassar masih berjaga di lokasi untuk mengantisipasi bentrokan susulan.
Editor: Ramli.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan