Indonesia Dikepung Dua Bibit Siklon, BMKG Peringatkan Hujan Lebat
INDONESIA, MATANUSANTARA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem akibat keberadaan dua bibit siklon tropis yang kini mengitari wilayah Indonesia. Fenomena ini diprediksi meningkatkan curah hujan di berbagai daerah hingga awal Desember 2025.
BMKG menyebut dua bibit siklon tersebut adalah 95B dan 92W, yang masing-masing memberi dampak tidak langsung terhadap cuaca di wilayah utara dan timur Indonesia.
BMKG Sulsel Keluarkan Peringatan Dini Banjir dan Longsor 12–14 November 2025
Dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 25 November–1 Desember, BMKG menjelaskan bahwa meningkatnya intensitas hujan saat ini dipengaruhi interaksi berbagai fenomena atmosfer berskala global, regional, dan lokal.
“Peningkatan intensitas hujan dipengaruhi adanya dua bibit siklon tropis yang terbentuk di sekitar wilayah utara Indonesia,” tulis BMKG.
Bibit Siklon Tropis 95B: Pengaruh di Aceh dan Sumatra Utara
Bibit siklon 95B terpantau berada di Selat Malaka, timur Aceh, dengan kondisi sirkulasi melebar dan cenderung stabil saat bergerak menuju Laut Andaman.
Tiga Daerah di Sulsel Dapat Peringatan Dini Gelombang Tinggi Dari BMKG
Potensi dampaknya:
Hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di Aceh dan Sumatra Utara
Gelombang tinggi 4 meter berpotensi terjadi di: Selat Malaka bagian tengah, Perairan timur, Sumatra Utara, Perairan Riau
Bibit Siklon Tropis 92W: Meningkatkan Cuaca Ekstrem di Timur Indonesia
Bibit siklon 92W aktif di Laut Filipina, utara Papua Barat Daya, dengan intensitas yang diperkirakan meningkat beberapa hari ke depan.
Dampak tidak langsung diprediksi terjadi pada wilayah:
- Kepulauan Sangihe dan Talaud
- Laut Maluku
- Perairan utara & timur Halmahera
- Perairan utara Papua Barat Daya hingga Papua
- Samudra Pasifik utara Maluku hingga Papua
Potensi cuaca ekstrem mencakup hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Siklon Tropis FINA Mulai Melemah, Namun Gelombang Tinggi Masih Mengancam
Sebelumnya, Siklon Tropis FINA turut memicu cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia. Kini posisinya menjauh ke area Laut Timor, barat daya Darwin, dengan intensitas yang menurun.
Meski melemah, gelombang tinggi hingga 2,5 meter masih berpotensi terjadi di:
Perairan selatan Kepulauan Leti hingga Tanimbar
- Laut Arafuru barat, sekitar NTT
- Faktor Lain Pemicu Cuaca Ekstrem
Selain bibit siklon tropis, beberapa dinamika atmosfer turut memperkuat potensi hujan deras di Indonesia:
Indian Ocean Dipole (IOD) bernilai negatif → memicu peningkatan hujan di wilayah barat, Gelombang atmosfer aktif di sebagian besar Indonesia, Kelembapan udara tinggi, Atmosfer labil, memicu pembentukan awan hujan signifikan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir, longsor, angin kencang, serta gelombang tinggi terutama di wilayah yang disebutkan.
Editor: Ramli
Penulis: Ramadhan.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan