Ratusan Warga Batu Bara Siap Kepung PT Inalum, Tuntut Keadilan untuk Pengusaha Lokal
BATU BARA, MATANUSANTARA — Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Anak Daerah Menggugat (AADM) akan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Direksi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, pada Rabu (5/11/2025).
Aksi tersebut digelar sebagai bentuk protes atas dugaan ketidakadilan terhadap pengusaha lokal dan kerusakan lingkungan di sekitar wilayah operasional perusahaan.
KPK Sebut 19 Daerah di Sulsel Masih Zona Merah SPI, Ungkap Fakta Baru di Makassar
Koordinator aksi, Flora Sitanggang, menegaskan bahwa salah satu tuntutan utama masyarakat adalah menolak dominasi perusahaan luar daerah yang dinilai menyingkirkan peran pengusaha lokal.
AADM menuding manajemen PT Inalum melakukan adu domba antara pengusaha daerah dengan anak perusahaan PT Inalum, yakni PT Sinergi Mitra Lestari Indonesia (SMLI).
Ketua PW Al-Washliyah Sumut Imbau Masyarakat Jaga Kondusifitas Daerah
“Seharusnya PT SMLI itu hanya menangani limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), bukan mengambil sisa besi bekas pakai yang seharusnya menjadi hak pengusaha anak daerah,” ujar Flora Sitanggang, Selasa (4/11/2025).
Menurut AADM, praktik tersebut mencederai semangat kemitraan yang selama ini menjadi komitmen antara PT Inalum dan masyarakat sekitar.
Memanas!! Kritikan Pedas Putra Daerah Palopo Untuk Kapolres AKBP Dedy
Selain persoalan kemitraan usaha, massa aksi juga menyoroti dugaan pencemaran lingkungan akibat aktivitas penimbunan limbah karbon baik anoda maupun katoda oleh PT Inalum.
“Kami juga meminta Kapolda dan Kejati Sumut memeriksa dugaan pencemaran lingkungan yang dihasilkan PT Inalum. Limbah karbon yang ditimbun diduga mencemari air dan menyebabkan matinya biota laut di sekitar area pembuangan,” tegas Flora.
Tiga Daerah di Sulsel Dapat Peringatan Dini Gelombang Tinggi Dari BMKG
Masyarakat pesisir Kuala Indah mengaku kini sulit mencari ikan di bibir pantai, sehingga nelayan harus melaut lebih jauh untuk mendapatkan tangkapan.
“Nelayan sulit sekali dapat ikan di bibir pantai. Harus melaut lebih jauh baru bisa mendapatkan hasil tangkapan. Kami minta Kapolda Sumut dan Kejati Sumut segera memanggil dan memeriksa sejumlah pihak yang terlibat,” lanjutnya.
Selain persoalan limbah dan hak ekonomi masyarakat, AADM juga menuntut agar sejumlah pejabat PT Inalum dicopot dari jabatannya karena dianggap gagal menjaga kemitraan yang sehat dan berkeadilan dengan pengusaha lokal.
Nama-nama yang disebut antara lain Jevi Amri (Plt Kepala Grup Komersial dan Manajemen Rantai Pasok), Joko Susilo (General Manager PT Inalum), serta Rafiki Komany, yang dinilai memiliki peran dalam memicu ketegangan antara pengusaha daerah dan perusahaan afiliasi.
Ada Apa!? KPU Sinjai ‘Larang’ Reporter Liputan Giat Pendaftaran Calon Kepala Daerah
Hingga berita ini diturunkan, General Manager PT Inalum, Joko Susilo, dan Plt Kepala Grup Komersial Jevi Amri, belum memberikan tanggapan terkait tudingan dan rencana aksi masyarakat tersebut.
Menurut informasi yang diterima redaksi, aksi unjuk rasa akan dihadiri ratusan massa, melibatkan tokoh masyarakat, perwakilan nelayan, dan pengusaha lokal di Kabupaten Batu Bara.
Editor: Ramli
Wartawan: Riki Medan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan