Biaya Pemeriksaan Kesehatan CJH di Sinjai Bikin Geger, Jemaah Wajib Bayar di Tiga Tempat Berbeda

SINJAI, MATANUSANTARA – Sejumlah calon jemaah haji (CJH) Kabupaten Sinjai mengeluhkan alur pemeriksaan kesehatan yang dinilai berbelit dan membebani.

Pasalnya, mereka diwajibkan menjalani pemeriksaan di tiga lokasi berbeda dengan biaya terpisah yang cukup mengejutkan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, CJH harus merogoh kocek Rp600 ribu di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas), Rp180 ribu di RSUD, dan Rp300 ribu di Puskesmas.

Hal ini membuat jemaah bertanya-tanya, terutama karena biaya di Puskesmas justru lebih mahal daripada di RSUD.

“Maksud saya, kalau sudah diperiksa di RSUD apalagi yang mau diperiksa di Puskesmas. Bahkan anehnya biaya di Puskesmas lebih tinggi dibanding RSUD,” keluh salah seorang CJH, Rabu (1/10/2025).

Menanggapi keresahan tersebut, Dinas Kesehatan (Diskes) Sinjai melalui surat resmi Nomor: 000.5.3.1/05.3023/Diskes tertanggal 25 September 2025 menjelaskan bahwa sistem berjenjang ini sudah sesuai aturan Kementerian Kesehatan (KMK No.HK.01.07/MENKES/508/2024) tentang standar teknis pemeriksaan kesehatan haji.

Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, menegaskan setiap fasilitas kesehatan memiliki fungsi pemeriksaan berbeda.

“Yang diperiksa di Labkesmas berbeda dengan RSUD dan berbeda dengan Puskesmas. Penarikan biayanya sesuai dengan Perda Tarif Retribusi. Di RS dilakukan pemeriksaan foto rotgen, sehingga harus di sana,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Pemeriksaan kesehatan CJH dijadwalkan dimulai pada 2 Oktober 2025. Jemaah wajib membawa nomor porsi, kartu BPJS, KTP, obat rutin, serta materai Rp10 ribu untuk surat pernyataan.

Meski demikian, calon jemaah berharap pemerintah dapat meninjau ulang mekanisme dan biaya tersebut agar tidak menambah beban, mengingat biaya berhaji sendiri sudah sangat besar.

Reporter: Wahyudin