Kapal Cepat Bahari Bawa 25 Ton Bantuan, Aceh Mulai Terhubung
BANDA ACEH, MATANUSANTARA — Upaya membuka akses ke wilayah yang masih terisolir akibat banjir besar di Aceh terus digenjot. Kapal Cepat Bahari diberangkatkan dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, membawa sekitar 25 ton bantuan kemanusiaan untuk wilayah Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, hingga Aceh Tamiang.
Menurut informasi yang dihimpun, dari total bantua tersebut, 10 ton merupakan bantuan BNPB, termasuk paket bantuan Presiden, sementara 15 ton lainnya berasal dari Komdigi, Pemerintah Aceh, BPMA, sejumlah dinas, serta berbagai instansi pendukung.
Terungkap!! Peristiwa Ledakan di Kajang. Polisi Pastikan Bom Ikan Rakitan
Rincian Bantuan: Hygiene Kit, Sembako hingga Perangkat Komunikasi
Diwawancari, koordinator Lapangan BNPB, Robi, menjelaskan sejumlah item bantuan logistik yang ikut diberangkatkan dalam pengiriman pertama ini, yakni:
Hygiene kit: ±3,4 ton
Sembako: ±2 ton
Begini Kesaksian Saksi Mata Peristiwa Kebakaran Berujung Maut di Kec. Tallo
Makanan siap saji & siap santap: ±0,5 ton
Matras: ±1 ton
Selimut & peralatan kebersihan: ±5 ton
Peralatan komunikasi untuk membuka jalur informasi di wilayah yang masih putus kontak
“Tujuan utama kita bukan hanya memberikan bantuan, tetapi juga membuka komunikasi dengan wilayah-wilayah yang hingga sekarang terputus. Dengan komunikasi terbuka, kita bisa tahu secara tepat apa yang benar-benar mereka butuhkan,” ujar Robi, Minggu (30/11/2025)
Polisi Selidiki Penyebab Peristiwa Kebakaran di Tiga Lokasih di Makassar
Fokus Menembus Wilayah Terisolir
Bantuan akan diturunkan di Pelabuhan Krueng Geukueh untuk kemudian diteruskan ke titik-titik yang sulit dijangkau akibat rusaknya akses darat dan terputusnya jembatan.
Sejumlah desa di Aceh Utara hingga Aceh Tamiang dilaporkan masih tanpa akses darat, sehingga jalur laut menjadi satu-satunya rute aman untuk distribusi awal.
Warga Bontoduri Melawan: Pemilihan RT/RW Dinilai Sarat Intervensi dan Langgar Musyawarah
Selain logistik, tim BNPB turut membawa perangkat komunikasi guna mengaktifkan dukungan untuk Pos Penas (Pos Pendamping Nasional) sebagai pusat kendali operasi darurat.
Pengiriman Dilakukan Bertahap dan Berkelanjutan
Robi memastikan bahwa pengiriman bantuan akan dilakukan secara berkala dan tidak berhenti pada misi hari ini.
“Setelah mengantar ini, kapal akan kembali, kita muat lagi, dan berangkat lagi. Ini berjalan sambil menunggu jalur darat yang secara paralel sedang coba kami buka,” katanya.
BNPB menegaskan suplai bantuan akan terus digelontorkan hingga seluruh wilayah terisolir mendapatkan akses logistik, layanan dasar, dan saluran komunikasi yang stabil.
Editor: Ramli
Penulis: Rifqi Aceh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan