RSUP dr. Tadjuddin Chalid Klarifikasi Video Viral IGD: “Tidak Ada Penolakan Pasien”
MAKASSAR, MATANUSANTARA — Manajemen RSUP dr. Tadjuddin Chalid Makassar memberikan klarifikasi resmi atas beredarnya video di media sosial yang menampilkan seorang warga menyampaikan keluhan terhadap pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pihak rumah sakit menegaskan, tidak pernah terjadi penolakan pasien, dan video tersebut tidak menggambarkan situasi sebenarnya secara menyeluruh.
Kronologi Kejadian
Peristiwa itu terjadi pada Senin malam, 20 Oktober 2025, sekitar pukul 20.00 WITA di area IGD RSUP dr. Tadjuddin Chalid. Pasien yang datang adalah seorang perempuan lansia berusia sekitar 60 tahun, dengan keluhan luka tertusuk besi pada kaki kanan yang dialami sejak tiga hari sebelumnya.
Saat pasien tiba, seluruh bed IGD dalam kondisi penuh oleh pasien dengan kategori gawat darurat lain. Kursi roda dan ruang tunggu juga padat oleh keluarga pasien yang menanti giliran sesuai sistem triase kegawatdaruratan.
Menurut keterangan rumah sakit, dua pasien dengan kategori gawat (merah dan kuning) telah datang lebih dahulu dan sedang mendapat penanganan prioritas dari tim medis.
Prosedur Pelayanan IGD
Petugas IGD segera melakukan anamnesis singkat untuk menilai kondisi awal pasien. Dari hasil pemeriksaan cepat, tidak ditemukan tanda-tanda kegawatan: tidak ada perdarahan aktif, sesak napas, maupun penurunan kesadaran.
Keluarga pasien sempat meminta agar langsung diberikan suntikan Tetanus Toksoid (TT). Namun petugas menjelaskan bahwa pemberian TT wajib melalui pemeriksaan dokter terlebih dahulu, sesuai prosedur medis standar untuk memastikan indikasi, riwayat imunisasi, dan risiko alergi.
Miris! Oknum Perawat RSUD Tajuddin Diduga Tolak Pasien Lansia Tanpa Pemeriksaan
Sebelum dokter melakukan pemeriksaan, keluarga pasien kemudian merekam video di area IGD dan menyampaikan keluhan bahwa pasien “tidak ditangani” dan “ditolak”. Video tersebut tersebar luas di media sosial dan menimbulkan persepsi negatif terhadap pelayanan rumah sakit.
Klarifikasi Resmi Rumah Sakit
Melalui keterangan tertulis, RSUP dr. Tadjuddin Chalid menegaskan beberapa hal penting:
1. Tidak ada unsur penolakan pasien. Penanganan dilakukan berdasarkan sistem prioritas sesuai Permenkes Nomor 47 Tahun 2018 tentang Kriteria Kegawatdaruratan.
2. Kondisi IGD yang penuh (overcrowded) menyebabkan pemeriksaan pasien kategori non-gawat dilakukan setelah penanganan pasien yang lebih membutuhkan tindakan cepat.
3. Petugas telah memberikan edukasi secara sopan dan komunikatif kepada keluarga pasien terkait alur pemeriksaan.
4. Seluruh tindakan medis dilakukan sesuai standar keselamatan pasien dan kode etik pelayanan gawat darurat.
“Video yang beredar tidak menampilkan kondisi sebenarnya secara utuh. Kami memastikan setiap pasien tanpa terkecuali mendapat pelayanan sesuai standar medis dan keselamatan,” tegas pihak RSUP dr. Tadjuddin Chalid dalam pernyataan resminya.
Langkah Etis Redaksi
Menindaklanjuti klarifikasi tersebut, Redaksi Mata Nusantara menyatakan telah menghapus video terkait sebagai bentuk tanggung jawab redaksional dan komitmen menjaga keberimbangan informasi di ruang publik.
Redaksi berpegang pada prinsip kemerdekaan pers yang bertanggung jawab, serta tetap membuka ruang hak jawab dan klarifikasi bagi semua pihak demi pemberitaan yang akurat, adil, dan berimbang.
Sebelumnya diberitakan dugaan penolakan pelayanan medis terhadap seorang pasien lanjut usia (lansia) kembali mencoreng citra pelayanan publik di bidang kesehatan. Seorang pasien perempuan berinisial HH (65), warga Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, diduga ditolak oleh oknum perawat di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. Tajuddin Chalid tanpa dilakukan pemeriksaan medis terlebih dahulu.
Miris! Oknum Perawat RSUD Tajuddin Diduga Tolak Pasien Lansia Tanpa Pemeriksaan
Peristiwa itu terjadi pada Senin malam, 20 Oktober 2025, sekitar pukul 20.00 WITA. Informasi tersebut diterima redaksi MataNusantara.co.id dari anak pasien, Andi Vera, yang menyampaikan rasa kecewanya terhadap tindakan tenaga kesehatan yang bertugas malam itu.
“Saat saya bawa ibu ke Rumah Sakit Tajuddin, saya sudah jelaskan keluhannya. Tapi perawat bilang di rumah sakit ini tidak ada suntik tetanus,” ujar Andi Vera, dengan nada kecewa, Minggu (20/10).
Pasien Lansia Belum Diperiksa, Diminta Cari RS Lain
Ironisnya, menurut Vera, sang ibu belum sempat mendapat penanganan awal dari petugas medis. Oknum perawat justru menyarankan agar pasien mencari rumah sakit lain.
“Belum diperiksa dokter jaganya, tapi sudah disuruh cari rumah sakit lain tanpa dibuatkan surat rujukan,” ungkapnya.
Editor: Ramli
Sumber: Humas RSUD Hasmayanti/Andi Vera (Anak) Pasien Lansia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan