ISMI Dorong Akselerasi Investasi Syariah Aceh Lewat Teknologi dan Kolaborasi Strategis
BANDA ACEH, MATANUSANTARA – Sekretaris Jenderal Majelis Pengurus Pusat Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (MPP ISMI), Hj Juliana Wahid, menegaskan komitmen besar ISMI untuk mendorong percepatan pengelolaan sumber daya Aceh melalui integrasi teknologi tambang, investasi syariah bertaraf internasional, dan jejaring industri.
Pernyataan itu ia sampaikan saat menjadi pemateri dalam Seminar Nasional Ekspor–Impor Berbasis Komoditas Lokal di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh. Minggu (23/11/2025)
Soroti Tambang Rakyat Aceh yang Lama Mangkrak
Dalam pemaparannya di hadapan ratusan peserta, Juliana menyinggung potensi tambang rakyat di Aceh yang selama ini hanya tercatat sebagai angka tanpa keberpihakan kebijakan.
“Potensi tambang rakyat di sini luar biasa, ayo kita sama-sama. Bapak punya teknologi tambang, ayo kita buat teknologi kolaborasi Aceh dengan ISMI untuk eksploitasi,” ujarnya.
Nurchalis Beberkan Rencana Besar Kolaborasi Global untuk Kebangkitan Ekonomi Aceh
Sumber internal ISMI menyebutkan bahwa lembaga itu tengah menyusun peta peluang tambang rakyat di beberapa kabupaten yang selama ini tidak tersentuh perusahaan besar maupun skema investasi terpadu.
ISMI Hadirkan Konsultan Internasional IDB
Juliana memastikan urgensi pengelolaan tambang yang taat regulasi lingkungan.
“Hati-hati dengan Amdal dan lainnya, kita perlukan ekspertis konsultan internasional. Itu sebabnya kita hadirkan Pak Marco, yang menjadi advisor di IDB,” katanya.
ISMI Aceh Dorong Ekspor UMKM untuk Jawab Tantangan Kemiskinan Daerah
Sumber internal panitia menyebutkan Marco dijadwalkan melakukan site preliminary assessment awal tahun depan untuk memetakan kelayakan tambang rakyat yang akan didorong melalui pembiayaan syariah.
Anchor Tenant Industri Sawit Siap Masuk Aceh
Juliana menegaskan ISMI telah menyiapkan konsep anchor tenant industri, termasuk fabrikasi mesin pengolahan sawit yang sudah beroperasi di Kalimantan Timur dan tinggal menunggu kesiapan fasilitas di Aceh.
“Kalau sudah ada fasilitasnya, kami siap mempersiapkan blueprint, anchor tenant, bahkan pembiayaan melalui skema syariah finance bersama IDB,” tegasnya.
NasDem Desak Aceh Benahi Infrastruktur Demi Atasi Banjir Tripa Nagan Raya
Ia meminta pemerintah daerah mempercepat perizinan agar investasi tidak terhambat di meja birokrasi.
Aceh Kaya, Tidak Boleh Bergantung pada Subsidi
Juliana mengingatkan bahwa Aceh memiliki peran historis besar dan kekayaan alam yang tak semestinya membuat daerah ini bergantung pada Dana Otsus semata.
“Aceh itu kaya. Ayo kita bangun Aceh agar lebih makmur. Jangan lagi ada yang bilang Aceh hidup dari subsidi,” tekan Juliana.
Pelaku Industri Kreatif Aceh Soroti Kebijakan Tidak Konsisten dan Timpang
Ia menegaskan Aceh telah berada dalam ekosistem halal dengan status kekhususan yang tidak dimiliki provinsi lain.
“Aceh itu sudah halal, tidak perlu lagi sertifikasi halal. Aceh punya aturan sendiri, punya keistimewaan sendiri,” tambahnya.
Menuju Indonesia Emas 2045
ISMI dari 28 provinsi dan jejaring internasional disebut siap mengawal pembangunan ekonomi Aceh. Pembahasan internal telah dilakukan untuk membentuk tim kerja dan pertemuan lanjutan di Jakarta.
“Kami siap men-support program Aceh. Ayo masyarakat Aceh, kita bareng-bareng. Kita kolaborasikan ini menuju Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Acara ditutup dengan dialog interaktif dan apresiasi atas gagasan strategis yang disampaikan.
Editor: Ramli
Penulis: Fajar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan